Singkong Keju D-9, Kisah Sukses Dari Bui Jadi Inspirasi

Hardadi, mantan warga binaan yang kini sukses berkat Singkong Keju buatannya. Photo:KA

Kilasdaerah, Salatiga – Mantan warga binaan Hardadi Asal Argomulyo Salatiga Jawa Tengah, kini sukses menjadi seorang pengusaha. Berkat usaha singkong keju D-9 yang ia tekuninya kini menjadi besar. Tak tak hanya itu, dengan usahanya ini menjadikan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.   

Sebagai mantan warga binaan rutan kelas satu Surakarta, ia telah melupakan masa lalunya. Kini orang mengenalnya sebagai pengusaha sukses. Melalui produk unggulan singkong keju yang di buatnya lambat laun mulai dikenal oleh masyarakat.

Kesuksesan usaha Hardadi ini  tak banyak yang mengetahui usaha keras yang dilakukannya. Jalan panjang ditempuhnya termasuk kerja serabutan hingga berjualan nasi bungkus untuk menghidupi keluarganya.

Kisah kelam lelaki kelahiran Sragen 3 Agustus 1971 ini saat ia berkenalan dengan narkotika pada tahun 1992 silam, hingga membuatnya harus mendekam di rutan kelas satu Surakarta. Selama di rutan Hardadi belajar agama hingga akhirnya mengubah jalan hidupnya untuk lebih baik. Usai menjalani hukuman dan keluar dari rutan inilah menjadi titik balik seorang Hardadi.

Jatuh bangun mencari pekerjaan mulai menjadi tenaga serabutan hingga jualan nasi bungkus yang pernah dilakoninya hingga akhirnya mengumpulkan modal sedikit demi sedikit ia memberanikan diri berjualan singkong keju. Setiap hari ia menggelar lapak di alun-alun lapangan Pancasil Salatiga. Berkat kesabaran dan ketekunannya jualannnya mulai laris dan mulai dikenal, hingga akhirnya ia fokus mengembangkan usaha singkong keju dengan nama D-9. N ama D-9 diambil dari kamar sel yang ia tempati selama di rutan.

“Setelah saya lulus dari warga binaan, begitu saya pulang dari sana ( rutan) untuk membikin singkong keju. Dari situ saya memulai usaha mulai dari cari singkong sendiri, memasak semdiri, ke pasar, memasarkan sendiri dan bisa sampai seperti sekarang ini,” ungkap Hardadi.

Kini usaha singkong keju yang dirintisnya tak hanya menguntungkan bagi dirinya saja, namun juga bermanfaat bagi orang banyak. Karyawannya berjumlah 130 yang rata-rata mampu produksi 7 ton per hari. Dari usahanya yang terrus berkembang, pada tahun 2015 hardadi membeli lahan untuk dibangun toko dan kafe yang ia beri nama Kafe Telo.

“Awalnya memang berat, karena saya memulai usaha benar benar dari nol mas,” terang Hardadi.

Kunci kesuksesan hardadi selain tekun, juga memberikan produk yang dijual benar dan rasa yang enak serta harga yang pas. Singkong keju D-9 olahan Hardadi ini bercita rasa  gurih manis  garing di luar dan lembut di dalam. Tak heran jika singkong keju D-9 sangat terkenal karena rasanya berbeda dengan olahan singkong lainnya.

Di toko dan cafe telo ini Tak hanya menyediakan singkong keju saja,  juga menjual berbagai olahan dari singkong serta jajanan untuk oleh-oleh.

Dari pengalaman seorang hardadi dapat diambil kisah inspiratif, setiap orang yang mempunyai masa lalu kelam dapat berubah dan mempunyai masa depan yang lebih baik.(*)

Related posts