Kilasdaerah, Demak – Ribuan bibit mangrove ditanam secara gotong royong oleh warga Desa Surodadi, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah dalam memperingati hari lingkungan hidup sedunia, sebagai langkah nyata menghadapi ancaman banjir rob yang kerap melanda wilayah pesisir. Kegiatan ini menjadi bagian dari arahan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi untuk menangani rob secara jangka panjang dan berkelanjutan, Rabu 28 Mei 2025.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen atau yang akrab disapa Gus Yasin, hadir langsung di lokasi untuk memberikan semangat kepada masyarakat. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya kerja sama semua pihak dalam menghadapi persoalan banjir rob yang kompleks.
“Tidak boleh saling menyalahkan. Semua pihak harus bahu membahu. Kalau ada yang salah, biarlah saya yang disalahkan karena belum mampu mengatur penanggulangan bencana air ini secara menyeluruh,” tegas Gus Yasin.
Sebanyak 1.000 bibit mangrove ditanam di lahan seluas satu hektare. Penanaman ini melibatkan unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Tim Penggerak PKK, Dharma Wanita, Baznas Jawa Tengah, serta masyarakat sekitar. Kegiatan ini tidak hanya menjadi simbol kepedulian lingkungan, tetapi juga bentuk solidaritas sosial menghadapi krisis iklim dan bencana pesisir.
Gus Yasin juga menyoroti pentingnya penanganan rob dari hulu hingga hilir. Ia menyebut sungai-sungai besar seperti sungai Pelayaran, Dombo, dan Babon harus dikelola dengan baik agar limpasan air tidak memperparah kondisi di hilir.
“Saya titip, selain menjaga penggunaan air, pengelolaan sampah juga harus jadi perhatian bersama,” ujarnya, sambil menegur beberapa anak yang kedapatan membuang sampah sembarangan di sekitar lokasi kegiatan.
Sementara itu, Wakil Bupati Demak Muhammad Badruddin, yang akrab disapa Gus Bad, menyatakan dukungan penuh Pemkab Demak terhadap langkah-langkah penanganan rob yang dicanangkan pemerintah provinsi dan pusat.
“Intinya, kita siap dukung program pemerintah, supaya penanganan rob segera teratasi,” tegasnya.
Melalui gerakan penanaman mangrove ini, masyarakat dan pemerintah berharap bisa menciptakan benteng alami yang kuat untuk melindungi kawasan pesisir sekaligus menumbuhkan kesadaran kolektif dalam menjaga lingkungan.(*)