Kilasdaerah, Demak – Sudah menjadi taradisi setiap tahunnya Keraton Surakarta melaksanakan ritual Abon-abon serta menyerahkan minyak jamasan kepada Kasepuhan Kadilangu di Pendopo Natabratan Kadilangu.
Sesepuh Kadilangu, Cahyo Imam Santoso atau Pak Sepuh, menyatakan bahwa minyak jamas dari Surakarta akan dicampur dengan minyak jamas dari Kadilangu.
“Bagaimanapun juga, Sunan Kalijaga ini lebih tua dari mereka (Keraton Solo dan Keraton Jogja). Eyang Sunan Kalijaga adalah penasehat dan tertua, sehingga mereka datang ke sini untuk penjamasan,” ujarnya, Sabtu (15/6).
Pengageng Parentah Keraton SoloSolo, KGPH Dipokusumo atau yang biasa disapa Gusti Dipo, menjelaskan bahwa utusan dari Keraton Surakarta menyerahkan minyak jamas yang merupakan peninggalan Sunan Kalijaga.
“Penyerahan Abon-abon ini berkaitan dengan makna dan peran Kanjeng Sunan Kalijaga dalam syiar agama Islam dan filosofi simbol di Jawa,” katanya.
Simbol-simbol yang diterapkan oleh Sunan Kalijaga, seperti takir yang melambangkan taqwa dan dzikir, tetap dijaga hingga kini. Minyak jamas sendiri diambil dari pohon kelapa yang tumbuh di Masjid Agung Surakarta.
Sementara itu, Bupati Demak, Eisti’anah, menambahkan bahwa Abon-abon ini berarti Kasepuhan Kadilangu menerima minyak untuk penjamasan Kasultanan Surakarta.
“Minyak tersebut akan digunakan untuk penjamasan Kotang Onto Kusumo dan Keris Kyai Corobuk,” jelasnya.
Ia berharap sinergi antara Pemda Demak dan Kadilangu yang sudah berlangsung dua tahun terakhir dapat terus berlanjut di masa mendatang.
Tradisi ini tidak hanya mempertahankan tradisi leluhur, tetapi juga menguatkan tali persaudaraan antara Keraton Surakarta dan Kasepuhan Kadilangu dalam menjaga nilai-nilai budaya dan agama.(*)