Kilas Daerah, Demak – Cuaca ekstrim yang melanda kabupaten demak pada pertengahan tahun 2024 ini menyebabkan sebagian besar penjuru desa mengalami kesulitan mendapatkan pasokan air bersih atau air konsumsi, seperti halnya di desa Pulosari, kecamatan Karangtengah, untuk mendapatkan air layak konsumsi tersebut harus membeli dipedagang air keliling dengan harga Rp. 5000/pikul, hal tersebut disampaikan Kepala Desa Pulosari Slamet Setiyo Budi kepada jurnalis kilasdaerah.com.
” sudah beberapa bulan ini warga desa kami selalu mengandalkan penjual air keliling untuk kebutuhan sehari-harinya, ya untuk memasak, minum dan mandi,” tutur Slamet.
Meskipun desa pulosari memiliki satu pamsimas namun air yang dihasilkan dari sumur program pemerintah tersebut tidak layak untuk dikonsumsi, dan hanya bisa digunakan intuk kebuguhan mandi dan mencuci pakaian.
“Kita punya satu titik pamsimas tapi airnya tidak layak konsumsi padahal kedalaman sumur mencapai 120 meter,” ucap Kades Pulosari.
Orang nomor satu di desa Pulosari ini mengaku jika sangat membutuhkan peran serta pemerintah kabupaten demak untuk turun ke lapangan dan melihat langsung kondisi warga masyarakat saat kesulitan mendapatkan pasokan air bersih.
” kita berharap ada support dari pemerintah, kita butuh bantuan air bersih dengan dibuatkan pamsimas lagi,” ucap Slamet.
Dilain sisi, musim kemarau ekstrim ini justru menghadirkan berkah bagi pedagang air kelkling di desa pulosari Jumeno (54), menurutnya permintaan air bersih meningkat drastis, dimana setiap harinya bisa Lima rit air bersih layak konsumsi, dimana tiap satu rit berisikan sepuluh Jerigen dengan harga Rp.5000/pikul.
” permintaan sangat banyak, namun banyak yang tidak terpenuhi karena tenaga saya tidak mampu ditambah antrian air di depo lumayan lama,” kata Jumeno.
Walaupun jumlah permintaan sangat banyak, dirinya tidak menaikkan harga air tiap pikul kepada warga.
” soal harga masih sama dengan tahun kemarin tetap Lima ribu perpikulnya, kasihan pembeli jika harga saya naikkan,” punbkas Jumeno.(*)