Pemkab Demak dan BBWS Pemali Juana Matangkan Persiapan Normalisasi Sungai Wulan

Kilasdaerah 15/4, Demak  – Pemerintah Kabupaten Demak bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana menggelar rapat koordinasi teknis untuk mempersiapkan sosialisasi dan penertiban terkait proyek normalisasi Sungai Wulan, Selasa (15/4/2025). Rapat berlangsung di Grhadika Bina Praja dan dipimpin langsung oleh Bupati Demak, Eisti’anah

Rapat dihadiri oleh sejumlah pihak terkait, di antaranya Kepala Satuan Kerja BBWS Pemali Juana, Kepala Balai PSDA Seluna, Satpol PP Provinsi Jawa Tengah, Dandim 0716/Demak, Sekda, instansi teknis, camat, serta para kepala desa yang wilayahnya dilintasi Sungai Wulan.

Bupati Eisti’anah menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor demi kelancaran proyek yang ditujukan untuk menangani persoalan banjir di wilayah Pantura Demak.

“Kami mengharapkan dukungan penuh dari seluruh pihak agar proses normalisasi berjalan lancar, tertib, dan tidak menimbulkan konflik di lapangan,” ujar Bupati.

Sementara itu, Fuad Kurniawan, perwakilan dari BBWS Pemali Juana, menjelaskan bahwa proyek akan dilaksanakan dalam tiga paket, mencakup hulu, tengah, dan hilir Sungai Wulan. Hingga saat ini, telah diidentifikasi ratusan bangunan yang terdampak dan perlu dilakukan penertiban.

Fuad mengungkapkan bahwa banjir besar pada tahun 2024, yang diakibatkan jebolnya tanggul Sungai Wulan, menyebabkan sekitar 20 juta meter kubik air menggenangi wilayah sekitar. Hal ini menjadikan proyek normalisasi sebagai prioritas utama pemerintah pusat dan daerah.

“Kami berharap masyarakat secara mandiri dapat membongkar bangunan yang terdampak. Penertiban akan dilakukan secara humanis, dengan tetap memperhatikan aspek sosial,” terang Fuad.

Dalam rapat, beberapa kepala desa menyampaikan aspirasi agar makam dan bangunan bersejarah di bantaran sungai tidak dibongkar. Menanggapi hal itu, Fuad menyatakan pihaknya akan mempertimbangkan rekayasa teknis guna meminimalisir pembongkaran, selama masih sesuai dengan regulasi pemanfaatan ruang sungai.

Sekretaris Daerah Demak, Akhmad Sugiharto, menambahkan bahwa penertiban bangunan liar dan normalisasi sungai menjadi upaya berkelanjutan untuk mengurangi risiko bencana serta menjaga keberlanjutan lingkungan.

“Kita tidak hanya bicara soal fisik proyek, tapi juga upaya jangka panjang menjaga ekosistem sungai dan keselamatan warga,” tutupnya.

Dengan sinergi berbagai pihak, proyek normalisasi Sungai Wulan diharapkan menjadi solusi efektif untuk mengurangi kerentanan banjir serta mewujudkan tata ruang wilayah yang tertib dan aman.(*)

Array
Related posts